Jumat, 02 September 2011

Cerita masa kecil penuh derita

Aku lahir tahun 1979 tepatnya bulan juni tanggal 28 di kampung Cisarua Purasari Bogor dari keluarga yang cukup mampu secara materi. Saat itu Ayahku seorang pengusaha karet dan cengkeh yang cukup terkenal di kampung. Selain terkenal karena kayaknya juga terkenal dermawan dan baik hatinya. Dua gunung di kampungku adalah milik keluarga ku hampir semua warga kampung bekerja pada ayahku. Oya Bapaku bernama Haji Muhammad Sarki (alm). Ayahku pernah dua kali menikah, dipernikahan pertamnya memiliki 1 orang anak laki - laki bernama Mamat. Kemudian menikah lagi dengan ibuku dan punya anak 6 yang hidup dan 2 yang meninggal. Aku anak ke 6 dari 6 bersaudara yang hidup. Orang pertama yang meimiliki kendaraan pada tahun 70-an adalah keluargaku.
Memasuki era tahun 70-an ayaku meninggal saat usiaku baru satu tahun padahal saat itu usaha lagi sedang berkembang-berkembangnya, yach mungkin mang Tuhan membuat rencana lain bagi kami yang saat itu masih pada kecil. Kakak ku yang pertama masih sekolah kelas 6 SD sedangkan yang lainnya masih pada kecil. Ayakhu sakit hanya satu hari dimana pagi hari terserang penyakit dan sorenya meninggal dunia.
Dalam kondisi yang tidak siap ditinggalkan tulang punggung sekaligus panutan keluarga hidup kami jadi berubah 360 derajat. Dulu biasa hidup kecukupan dan dihargai orang perlahan tapi pasti hidup kami jadi melarat. Bukan karena tidak ada peninggalan orang tua tetapi keluarga dari pihak Ayah mengambil alih semua asset usaha dan kami tidak disisakan.Semua paman kecuali mang engkos jadi rakus akan harta. Ibu ku yang dulu hanya ibu rumah tangga berubah menjadi tulang punggung keluarga yang harus menghidupi anak-anaknya, banting tulang mencari napkah hanya untuk bisa memberi makan kami. Aku masih ingat waktu itu kakak ku yang paling besar namanya edah sampai tidak jadi melanjutkan sekolah ke SMP karena biaya tidak ada selain itu dia mengalah untuk bekerja kejakarta sebagai pembantu rumah tangga di satu keluarga china demi membantu adik-adiknya sekolah. Kakaku termasuk orang cerdas dan terkenal pintar disekolah tapi karena kondisi semua berubah.

Tidak ada komentar: