Senin, 05 September 2011

Setahun Jadi Kuli Yang Tidur DiPinggir Got

Setelah kabur dari rumah tahun 1990 dan tinggal dengan teman-teman di perusahaan cake lisa di Jl.Kramat Raya Jakarta Pusat. Minggu pertama aku hanya bantu-bantu membersihakn loyang, menyapu dan membersihkan got. Mungkin karena kasihan akhirnya Cece mengijinkan aku kerja dengan gaji Rp.60.000,- / bulan dan dapat uang makan 5.000 perminggu. Betapa senangnya waktu itu hidup dijakarta mendapatkan pekerjaan tidak terpikir gaji kecil,hak pekerja dsb. Yang terbayang oleh ku dapat duit dan bisa makan serta pulang kampung banyak uang.
Aku bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 12 malam tanpa istirahat sedangkan bila akhir pekan mulai dari jam 7 pagi sampai 5 subuh tanpa istirahat dan hanya tidur 2 jam. Tidak terbayang yang namanya Gaji lembur, tunjangan kesehatan, kerja benar - benar seperti romusha.
Dipagi hari aku sudah diteriaki " Jaya bersihakan got atau Jaya bersihkan toilet " dengan senang hati aku akan mengerjakannya. Sambil membersihkan toilet atau got aku sering bernyanyi dalam hati untuk menghibur diri. Ketika ada anak sekolah lewat aku merasa malu apalagi bila mereka menutup hidung dan bilang "Ihh..bau". Selesai membersihakn got atau toilet kemudian pergi kepasar membeli bahan baku kue dengan mendorong troly dan baju bau asam dan amis telur. Banyak orang yang tutup hidung ketika aku lewat. Bila malam datang dan selesai pekerjaan aku akan mencari kardus sebagai alas tidur dan berbantalkan kardus yang disusun. Kadang tidur dibawah meja, kadang dibawah wastafel dan paling sering di pinggir got. Aku tidak peduli dengan tikus-tikus yang berjalan hilir mudik disampingku. walau hanya tidur beralaskan kardus dipinggir got aku bisa memejamkan mata dan mengistirahatkan badan yang capek seharian kerja. Setahun aku bekerja jadi kuli dengan diperlakukan seperti budak hina.
Di bulan ke 11 aku bekerja mulai timbul rasa ketidak puasan dalam diri dan selalu bertanya "akan sampai kapan aku begini, jadi kuli dan bagaimana masa depanku..??"..ketika mencuci loyang bika ambon berdua sama teman aku sering diskusi samapai kapan akan begini trus dan jadi budak. Timbul keinginan kembali ingin sekolah..namun, hati menolak karena tidak mau belajar lagi.Aku tidak mau terikat dengan peraturan sekolah...!" Namun dorongan dan Perasaan hati untuk merubah hidup muncul hampir tiap hari dan ketika lebaran Haji aku memutuskan untuk mundur dari pekerjaan.

Tidak ada komentar: