Selasa, 06 September 2011

Perjuangan Meraih Mimpi dan Prestasi Masa SMP

Pertengahan tahun 1997 aku mencoba mendaftarkan diri masuk sekolah di SMP Muhammadiyah Puraseda. Awal daftar aku langsung ditolah dengan alasan sudah terlalu tua karena aku sempat berhenti 2 tahun. Namun Allah masih mengijinkan aku sekolah berkat bantuan Pak Haji aku di ijinkan untuk sekolah di SMP Muhammadiyah. Ketika aku masuk saat itu 3 hari lagi mau ujian catur wulan satu, hari senin mau ujian kamis aku masuk sekolah. Hari pertama masuk sekolah orang-orang pada melihatku mungkin karena aku yang paling tua hehehe...yach aku cuek saja.
Ujian aku lewati dengan sisa-sisa memori pelajaran 2 tahun yang lalu dan alhamdulillah ketika pengumuman peringkat kelas aku masuk 10 besar. Guru pada kaget dengan prestasi yang cukup bagus. di caturwulan 2 dan 3 aku langsung jadi juara 1 (rangking 1) dari kelas 1 sampai kelas 3 SMP aku dapat beasiswa karena aku selalu rangking 1 alias dapat sekolah gratis.
Selama masa SMP aku aktif di berbagai kegiatan mulai dari Ketua Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), Ketua Kelas dan tidak terhitung yang namanya ketua panitia event atau kegitan yang diadakan sekolah, paskibraka serta ketua pencak silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah. Akus ering atraksi sana sini dan berbagai acara. Di SMP prestasiku cemerlang dihargai adik kelas, dihargai guru dan dikenal luas di kawasan orang tua murid warga muhammadiyah di puraseda dan purasari.Pernah ikut Musda muhammadiyah di bogor.
Namun, prestasi diraih dengan jerih payah dan tenaga disebabkan oleh letak sekolah dan rumahku sangat jauh sekitar 6 km jaraknya. Aku harus melewati sawah, gunung dan hutan. Saat itu kami ada 6 orang yang sekolah 5 orang ke tsanawiyah dan 1 orang ke Muhammadiyah. Maklum orang kampungku masih fanatik dengan orang muhammadiyah yang kata mereka kalau mati tidak di sedekahin. Selama tahun pertama aku sering dapat pertanyaan "kok kamu mau sekolah disana?..gimana nanti kalaa mati khan tidak di sedekahin..?" pertanyaan itu aku cuekin saja yang terpenting dalam pikirku aku sekolah. Tahun pertama sekolah terasa berat aku ber 6 jalan kaki berangkat jam 10:00 pagi sampai kesekolah jam 13:00.. baju basah dengan keringat, kadang kami kehujanan bayah kuyup, sepatu basah dan bau serta buku pun ikut luntur. Jalan dikampungku sudah ada namun belum diaspal saat itu. Kendaraan belum banyak hanya ada mobil pickup pagi kalau siang haya ada kalau kebetulan lewat kalau mau angkut kayu dan hasil ladang. Ojek sudah ada namun karena kami anak sekolah mereka tidak mau angkut disebabkan ongkosnya murah. Jadi kami hanya bisa jalan kaki menghitung langkah.
Suatu hari saat pulang seolah jam 17:00 saat itu hari mendung dan mulai rintik-rintik karena takut kehujanan aku memutuskan naik ojek. Namun ketika sudah ada di atas ojek dan ada penumpang umum lain aku langsung diturunkan lagi karena bayaran ojekku murah katanya..akhirnya aku dan temen-teman jalan kaki. Untuk mempersingat jalan kami mengambil jalan pintas yaitu lewat sawah, pas lagi ada ditengah persawanagn tiba-tiba petir dan hujan deras datang aku ber 6 pontang panting lari tungang langgang mencari tempat berteduh di gubuk tengah sawah..Alhamdulillah kami tidak kena petir padahal daerah tersebut pernah ada orng kena petir dan mati.
Berangkat sekolah kami ber enam tetapi kalau pulang sekolah terkadang aku sendirian. Tsanawiyah jam 4;00 mereka sudah pada pulang sedangkan kalau aku jam 17:30 baru pulang sehingga sampai rumah terkadang sampai jam 19 atau 20 malam.
Tahun kedua sekolah makin terasa melelahkan, capek dan mulai malas. Namun, semangt dan cita-cita pingin jadi orang sukses yang membuatku terus terpacu dan melangkahkan kaki. Aku lihat alas sepatu sudah bolong dan bagian atas juga sudah robek biar tidak kelihatan aku tutup dengan handiplas. Ketika temen tanya aku bilang "keren biar gaul.." padahal memang tidak kebeli lagi. Ku lihat celana juga bagian belkangnya sudah bolong karena sudah setahun gak ganti yang baru ..yach paling aku tambal dengan handiplast. Baju seragampun sudah hitam-hitam terkena keringat dan air hujan.
Dalam perjalanan kami selalu bertukar cerita biar tidak terasa capek dan lelah.. temanku surya selalu crita kalau lulus nanti mau sekolah STM biar bisa perbaiki mobil sedangkan yang lain ada yang mau jadi guru dsb. Aku bercita-cita jadi sarjana hukum biar jadi pengacara yang banyak duit dan terkenal.Salah satu buku yang selalu membuatku termotivasi yaitu dengan judul "PANTANG MENGELUH"..dan ketika aku mengeluh aku selalu baca buku itu. Namun kini buku tersebut entah dimana.
Tahun ketiga sekolah diambang kejenuhan, namun alhamdulillah akhirnya aku lulus dengan predikat baik serta dapat 1 tiket masuk seolah favorite SMU N1 Leuwiliang.

Tidak ada komentar: